Jumat, 27 April 2012

Laba Bersih Adaro Naik 124 Persen
 
JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (Persero), produsen batubara termal terbesar kedua di Indonesia, membukukan laba bersih 552 juta dollar AS. Ini berarti naik 124 persen dari 247 juta dollar AS pada tahun sebelumnya.
Demikian hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adaro, yang diadakan pada Jumat (27/4/2012), di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
Perseroan itu membukukan pendapatan usaha tahun 2011 sebesar 3,99 miliar dollar AS, naik 47 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,72 miliar dollar AS. Sementara laba bersih tercatat 552 juta dollar AS atau naik 124 persen dari 247 juta dollar AS di tahun 2010. Rekor laba bersih ini sudah memperhitungkan kontribusi kepada Pemerintah Indonesia dalam bentuk pajak penghasilan 450,5 juta dollar AS dan royalti 405,4 juta dollar AS.
"Kenaikan laba bersih ini terutama ditopang pertumbuhan produksi yang tinggi, harga jual rata-rata yang kuat, dan pengendalian biaya," kata Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir dalam siaran pers. Hal ini dimungkinkan melalui penambahan alat berat dan lebih besar serta kinerja kontraktor yang baik.
Perseroan mencatatkan pertumbuhan produksi batubara tahunan selama 20 tahun berturut-turut dengan peningkatan produksi batubara tahun 2011 sebesar 13 persen menjadi 47,7 juta ton, sedangkan penjualan batubara meningkat 16 persen menjadi 50,8 juta ton.
Perseroan juga mampu mempertahankan posisi keuangan konsolidasian yang kuat dengan rasio Hutang Bersih terhadap laba sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) 1,05 kali dari 1,16 kali di tahun 2010, rasio Utang Bersih terhadap Total Ekuitas yang sehat sebesar 0,63x, dan akses terhadap kas dan fasilitas pinjaman bank yang belum terpakai 1,26 miliar dollar AS (fasilitas pinjaman bank yang belum terpakai 700 juta dollar AS).
Per 31 Desember 2011, total aset Adaro 5,66 miliar dollar AS atau naik 27 persen dibandingkan tahun 2010.  Total kewajiban naik 32 persen menjadi 3,22 miliar dollar AS. Sementara total ekuitas perseroan tumbuh 20 persen menjadi 2,44 miliar dollar AS. Peningkatan total ekuitas itu terutama karena ada peningkatan laba ditahan dari laba bersih tahun buku 2011.