Selasa, 08 Mei 2012

Harga Minyak Jatuh ke Posisi Terendah dalam 3 Bulan
 
ILUSTRASI
NEW YORK — Harga minyak mentah jatuh ke posisi terendah dalam tiga bulan seiring dengan melemahnya euro terhadap dollar AS menyusul pemilihan umum Eropa yang dikhawatirkan akan mengganggu upaya penghematan anggaran.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Juni merosot 55 sen atau 0,6 persen menjadi 97,94 dollar AS per barrel di Nymex, Senin (7/5/2012) waktu New York. Adapun minyak Brent untuk penetapan Juni turun tipis 2 sen menjadi 113,16 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Euro melemah 1 persen terhadap dollar AS, yang merupakan level terendah sejak Januari. Euro sebelumnya  sempat turun 0,2 persen menjadi 1,306 dollar AS pada Senin pukul 15.48 waktu setempat.
Melemahnya euro terhadap mata uang AS memberikan sentimen negatif bagi minyak mentah sebagai sebuah investasi. Euro melemah menyusul terpilihnya Francois Hollande sebagai Presiden Perancis dan para pemilih di Yunani beralih ke partai anti-dana talangan. Francois menjadi orang sosialis pertama dalam 17 tahun terakhir yang akan memimpin perekonomian terbesar kedua di Eropa ini.
"Pemilihan umum telah memberikan sentimen negatif terhadap euro dan menguatnya dollar AS memberikan tekanan ke bawah pada minyak," tutur Kepala Penelitian Pasar Minyak Societe Generale SA, Mike Wittner, di New York, Senin waktu setempat.
Mike menyebutkan, hasil pemilu Perancis telah memberikan kondisi yang buruk bagi pasar minyak sekarang ini. Namun, kata dia, bisa saja pemimpin yang baru dari hasil pemilu akan melakukan langkah-langkah menuju pertumbuhan. Dengan begitu, harga minyak bisa kembali terangkat dalam waktu yang akan datang.